Competition

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 18 April 2013

Arus Kedatangan Eksekutif India Jelas Mengancam Keberadaan Eksekutif Lokal (Marzuki Usman/ Chairman ECAII)


Arus Kedatangan Eksekutif India Jelas Mengancam Keberadaan Eksekutif Lokal (Marzuki Usman/ Chairman ECAII)

Arus Kedatangan Eksekutif India Jelas Mengancam Keberadaan Eksekutif Lokal
Selasa, 05 Januari 2010 08:16

Berdiri sejak 1978, Economic Association of Indonesia and India (ECAII) merupakan asosiasi perusahaan dan profesional yang tertarik untuk mempromosikan kegiatan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan India.

Sebagai chairman ECAII, Marzuki Usman juga melihat adanya peningkatan arus masuknya para eksekutif asal India dalam lima tahun belakangan ini dengan keahlian di berbagai bidang, terutama di bidang perbankan dan teknologi. Dunia eksekutif di Indonesia makin diwarnai oleh kehadiran mereka. Menimbang kompetensi kelas dunia eksekutif India di bidang perbankan dan teknologi, mantan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini memperkirakan bisa jadi eksekutif India kelak mendominasi dunia perbankan dan teknologi di Indonesia.

Untuk itu, Marzuki mewanti-wanti para eksekutif lokal Indonesia untuk segera meningkatkan kompetensinya hingga bisa berstandar internasional. Misalnya, untuk kalangan bankir lokal. Ia khawatir, karena kompetensi para bankir di Indonesia belum banyak yang bertaraf internasional, dalam lima tahun ke depan para bankir swasta Indonesia bisa jadi hanya mampu bertengger di posisi manajerial. “Sebagai contoh, gelar Financial Investment Bank (FIB) bertaraf internasional sudah banyak dimiliki oleh bankir India, sedangkan bankir Indonesia belum satu pun yang memiliki sertifikasi internasional semacam ini,” ungkapnya. Berikut penjelasan lebih lanjut Marzuki kepada Wendy S. Hutahaean dari Warta Ekonomi melalui telepon, Selasa (2/9). Petikannya:

Apakah Anda melihat adanya peningkatan arus eksekutif India ke Indonesia belakangan ini?

Arus globalisasi saat ini makin menghilangkan batas-batas negara dalam merekrut tenaga kerja. Perusahaan saat ini lebih cenderung memilih eksekutif yang mampu memberikan laba yang maksimal kepada perusahaan dengan biaya seminimal mungkin. Eksekutif India, jika dilihat dari sisi kualitasnya, sudah dapat disejajarkan dengan eksekutif Amerika dan Eropa karena pendidikan dan pengalaman kerja yang sudah bertaraf internasional. Para eksekutif India cenderung bersedia dibayar lebih murah daripada eksekutif Amerika, Eropa, bahkan juga dibandingkan eksekutif lokal Indonesia. Hal inilah yang menjadi penyebab utama banyak perusahaan lebih memilih eksekutif India daripada eksekutif Amerika atau Eropa, apalagi eksekutif Indonesia yang notabene latar belakang pendidikan dan pengalamannya pada umumnya masih bertaraf lokal atau regional.

Apa saja keunggulan eksekutif India dibanding eksekutif Indonesia? Apakah arus kedatangan eksekutif India di Indonesia akan mengancam keberadaan eksekutif lokal Indonesia?

Ya, jelas mengancam. Keunggulan negosiasi dalam bahasa Inggris yang dimiliki para eksekutif India jarang dimiliki oleh para eksekutif Indonesia. Pendidikan dini sampai pendidikan tinggi di India pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Prinsip bisnis Eropa dan Amerika juga sudah mulai ditanamkan di bangku sekolah. Kebanyakan eksekutif India pernah bekerja di beberapa negara dan mempelajari berbagai macam sistem ekonomi di dunia sehingga dalam mengambil keputusan tidak hanya bersifat lokal, tetapi mempertimbangkan kebutuhan global. Sedangkan eksekutif Indonesia jarang yang seperti itu.

Dari segi kualitas pribadi, para eksekutif India lebih memiliki loyalitas yang tinggi, integritas, dan bekerja lebih efisien. Walaupun rela dibayar murah pada awal kariernya, mereka akan membuktikan bahwa kinerja mereka bisa lebih baik daripada eksekutif Amerika dan bahkan eksekutif lokal. Perusahaan akan melihat kinerja tersebut dan dengan senang hati menaikkan gaji mereka secara bertahap. Selain kompetensi yang rendah, para eksekutif Indonesia pada umumnya lebih menyukai pekerjaan yang stabil. Para eksekutif India senang menerima tantangan pada bidang pekerjaan yang beragam. Hal tersebut akan mengancam keberadaan eksekutif lokal.

Bidang apa saja yang didominasi para eksekutif India?

Keunggulan pendidikan teknologi informasi (TI) di India juga menjadikan banyak warga India yang terjun ke bidang TI dan sukses di berbagai negara, termasuk Amerika. Di dunia perbankan sendiri banyak bank yang lebih memilih eksekutif India ketimbang eksekutif Amerika yang cenderung lebih mahal dengan kualitas yang sama. Beberapa posisi CEO bank seperti Citibank, Standard Chartered, HSBC, dan ANZ juga ditempati oleh warga India. Jika dibandingkan dengan para eksekutif Indonesia, pendidikan perbankan para eksekutif India sudah setara dengan Amerika dan Eropa. Sebagai contoh, gelar Financial Investment Bank (FIB) bertaraf internasional sudah banyak dimiliki oleh bankir India, sedangkan bankir Indonesia belum satu pun yang memiliki sertifikasi internasional semacam itu. Dengan gelar dan kemampuan tersebut, banyak bank multinasional lebih memilih merekrut bankir India.

Apakah faktor yang menyebabkan para eksekutif India membanjiri Indonesia?

Persaingan yang ketat dalam mencari pekerjaan di India menyebabkan banyak eksekutif yang memilih mengembangkan kariernya di luar India. Para eksekutif yang memiliki kualifikasi terbaik akan menguasai bisnis di India dengan beberapa cabang di negara lain, sedangkan mereka yang kualifikasinya lebih rendah akan memilih mengembangkan karier di luar India. Namun, yang dimaksud lebih rendah di sini tetap dalam koridor taraf internasional.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi India yang stabil mendorong investasi perusahaan-perusahaan India di berbagai negara dan mereka lebih memilih merekrut eksekutif India. Walaupun biaya untuk mendatangkan para eksekutif dari India terbilang mahal dibandingkan merekrut eksekutif lokal, tetapi risiko merekrut eksekutif Indonesia jarang diambil oleh perusahaan investasi India di Indonesia.

Ditulis Oleh:
WENDY HUTAHAEAN
( redaksi@wartaekonomi.com Alamat e-mail ini diproteksi dari spabot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya )

Tulisan ini dikutip dari majalah Warta Ekonomi No 18 tahun XXI. Judul asli tulisan ini adalah "Arus Kedatangan Eksekutif India Jelas Mengancam Keberadaan Eksekutif Lokal."

0 komentar:

Posting Komentar